TEKNIK MENGUKUR KEDALAMAN LAUT
Pertama-tama, metode pengukuran dalam-dalam yang dipakai pada masa itu benar-benar primitif. Suatu beban diturunkan ke dasar laut dengan seutas tali rami. Setelah beban itu mencapai dasar laut, beban itu ditarik ke atas lagi. Hanpir memakan waktu sehari untuk mengadakan pengukuran-dalam di kedalaman 3-5 km, seperti yang terdapat di sebagian besar laut. Dalam perjalanan tahun demi tahun berikutnya, tetapi tekni ini masih didasarkan pada prinsip yang dilukiskan di atas dan pengukuran-dalam berlangsung lambat serta menjemukan.
Pada tahun 1920-an suatu teknik baru dan revolusioner, yang disebut pendugaan dengan gema, telah diperkenalkan. Metode ini memungkinkan memperoleh kedalaman laut di suatu tempat tertentu dalam waktu beberapa detik saja, tidak lagi berjam-jam seperti sebelumnya. Inilah cara kerja pendugaan dengan gema. Suatu lempeng di dasar sebuah kapal diketuk, dan gelombang bunyi bergerak menjauh dari lempeng itu dalam suatu kerucut.
Setelah mencapai dasar latu, gelombang bunyi itu memantul kembali sebagai gema dan diterima dalam suatu instrumen yang disebut hidrofon, yang dipasang di dasar kapal itu. Waktu yang ditempuh bunyi untuk mengenai dasar lautan dan kembali diukur dengan suatu mekanisme yang berkemampuan khusus. Oleh karena kecepatan bunyi diketahui, kedalaman lautan dapat dihitung dengan sangat mudah. Suatu catatan bersinambung tentang kedalaman air di bawah lunas perahu kepal dibuat pada suatu gulungan kertas yang dijalankan melalui alat pendugaan gema.
Sumber: https://yakusaaa.blogspot.co.id/2017/12/cara-mengukur-kedalaman-laut.html
sumber: https://youtu.be/NN6d9FB_BtE
Komentar
Posting Komentar